rel='shortcut icon'/> aryudiwai mind: UNGKAPAN CINTA, BIKIN ILFIL?

Desember 10, 2010

UNGKAPAN CINTA, BIKIN ILFIL?

Posted by aryudiwai at 02.11
Membaca, apalagi menerima sms seperti ini, “Your heart is mine… there I reign, I’m content”, rasanya dada si penerima akan bergetar, sehalus apapun itu.....
Tapi mengapa ketika dibahasa indonesiakan – secara cermat, baik dan benar, apalagi jika dengan seadanya, misalnya menjadi “Hatimu adalah milikku… di sana aku bertahta, di sana aku berada”, kok malah berasa kAYAK lirik lagu Indonesia Tanah Pusaka, lagu yang bakal muncul dengan malasnya di ujung siaran televisi......masih ada nggak sih lagu ini? confuse mode on...
Anehnya lagi, bahasa Inggris bahkan tidak perlu “sepuitik” itu. Kalimat lugas semacam “You’re always in my heart” pun tetap aja terasa romantisnya. Coba deh, kalo pasangan mu dengan mimik serius bilang, “Kamu selalu ada di hatiku…” Anda mungkin kaget sejenak, trus dengan penuh perhatian nanya dia, “Kamu nggak lagi demam kan, Sayang?”
Nah, lain lagi anggapan orang-orang yang – meskipun berkebangsaan dan tinggal di Indonesia, tapi – sudah biasa pake bahasa Inggris. Mereka juga menganggap ekspresi cinta dalam bahasa Inggris itu terlalu biasa, dan akhirnya berasa gombal juga. (Gimana lagi kalo bahasa Indonesia ya?) Jadi?  Pakai bahasa Perancis dong, atau Italia sekalian, biar lebih romantis.
Jadi, bunyi sms itu mestinya, “Votre coeur est à moi… j’y règne, c’est assez” Deuh, pasti bakal ribet deh ngetiknya.
Berarti, semakin sulit dipahami, semakin layak kalimat itu mengemas rasa, semakin bagus jadi pengantar cinta. Begitukah?...i think so funny.... Itu pulakah alasan mengapa orang lantas menyusun puisi, kamuflase maksud hati, dalam baris kata penuh teka-teki, Coba kalo berani dengan efisien dan lugas mengatakan, “Aku mencintaimu. Ada pertanyaan?”  Padahal penggunaan kata yang efisien, tegas, dan lugas, bisa meminimalisir salah pengertian lo.
Tapi memang tampaknya kehidupan butuh teka-teki, dan tak selalu merasa perlu pada yang serba jelas, yang ringkas, yang gersang. Pantun menjadi indah karena dia dibubuhi sampiran. Deretan kata tanpa makna, hanya “sekadar” membuat misteri.
Ingat adegan dalam film keren Beutiful Mind, waktu si jenius John Nash mendekati si pirang yang cantik di bar, dan dengan ekspresi tanpa dosa bilang, “Aku nggak begitu ngerti tentang kata-kata apa yang semestinya kubilang biar bisa bersetubuh denganmu. Tapi bisa nggak, anggap aja kita udah ngobrol ini-itu. Maksudku, pada intinya kita kan bakal mengarah pada pertukaran cairan kan? Jadi, bisa nggak kita langsung ngeseks aja, sekarang?”.....ha2...ini kalo di terjemahin dalam bahasa indonesia, 
Si pirang tersenyum manis, dan bilang perlahan, “So sweet”. Tapi sedetik kemudian, Plakkk!
“Sentuhlah hatinya maka bibirnya akan mendarat di bibirmu! Bila kamu memilih menyentuh bibirnya terlebih dahulu, maka tangan kanannya akan dengan sigap mendarat di pipimu”......nah lihat kan akibatnya kalo ungkapan pakai bahasa indonesia....ha2, kalo bahasa saya..kalau mau ajak silaturahmi kelamin....used english more better and polite...
Walaupun niatmu memang untuk ngeseks – atau bertukar cairan or silaturahmi kelamin, meminjam kalimat si John Nash maniak itu – wanita tak ingin langsung “bergerak” ke sana, kecuali dia memang berprofesi merentalkan tubuh, yang pas pula sedang kejar setoran.......  ikan sepat ikan gabus, bukan ikan lele. Makin cepat makin bagus, jangan bertele-tele.
Jadi, berputar-putarlah dulu. Ayam jantan aja gitu kok......Tapi apa bener, semakin tidak dimengerti, semakin indah sebuah pernyataan cinta? Trus gimana kalo dia ngirimi Anda sms, “@#$@#! &&^%$* &*^%4## @};-k@m\/” Ga ngerti kan? Nah, berarti itu pernyataan cinta terindah dong.
Tapi intinya barangkali bukan pada cara atau metode menyampaikan perasaan cinta itu. Tapi sungguhkah ada cinta di sana? Soalnya, orang yang sedang jatuh cinta, apapun yang disentuhnya akan menjadi puisi....kan ada yang bilang suara ngorokpun keren....kalo sudah falling in love.....
Tapi  jika di sana memang ada cinta, dan hadir pula keindahan dalam cara dan media menyampaikannya, maka getar rasa itu tidak akan melanda dua pecinta itu saja, tetapi semua orang yang menyaksikan atau mendengarnya,.....lihat aja film2 india, asyikan cara ungkapin cintanya, dan memberi inspirasi bagi yang membaca kisahnya beribu tahun sesudah mereka tiada "romeo & Juliet ".....aaah so sweet.........Isi itu paling perlu, tapi bukan segalanya. Sebab kemasan pun kadang menentukan nilai yang dikemasnya.
Kita misalnya tak perlu tahu bagaimana membaranya api cinta yang membakar jiwa Chairil Anwar saat bikin puisi, Tapi menyimak keindahan kata dalam Sajak , kita seakan ikut terpanaskan oleh jilatan kata asmaranya. Jadi  siapa bilang bahasa kita tak bisa menjadi indah. Terima kasih untuk Chairil, dan semua pujangga yang merakit kata menjadi bangunan syair yang memesona jiwa, menggetar..... so masih ragu kah? ayo ungkapin cinta pakai bahasa indonesia yang baik dan benar.....ILFIL NGGAK YA?
 

aryudiwai mind Copyright © 2009 Blue Glide is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Journal