Cinta... ternyata tanpa kamu...langit masih biru, matahari masih bersinar, bumi masih berputar, dan aku yang sekarang masih tetap sama dengan aku yang dahulu. Senyum masih setia menghiasi hari-hariku. Malah... mungkin hari ini jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Tapi, semuanya tidak lebih indah dari saat-saat di mana ada kamu yang mau berjalan seiiring waktu hidupku. Tidak lebih indah, dari saat-saat di mana aku masih boleh mengharapkan kamu kembali untukku. Memang benar, semuanya perlu waktu, karna waktulah yang paling mengerti betapa indahnya cinta saat itu.
Tapi... bagaimana kalo cinta yang ditunggu tidak kunjung datang ? how? sad mode on
Bak musim kemarau yang mendambakan derasnya hujan dan musim hujan yang mendambakan teriknya matahari. Apakah aku masih boleh berharap? Berharap tanpa seberkas kepastian kalau cinta akan segera kembali padaku? ....truely, deeply....nggak slowly lah
Bagaimana dengan waktu? Mungkinkah waktu ikut berhenti saat aku menunggu? Apa waktu mau menunggu? ... freeze....begitu sabarkah waktu sehingga dia rela menungguku yang setia menunggumu? Menunggumu 2.5 tahun, tidaklah sama dengan 1 hari. Tidak secepat itu... dan mungkin lebih lama dari satu abad bagiku.
Memang seharusnya dalam penantian ini, banyak yang bisa kuperbuat... Tapi saat aku menunggu, mungkinkah aku berjalan? Tentu tidak... aku sungguh-sungguh sedang menunggu.
Tak pernah.'kupalingkan hatiku darimu. Tak tergoyahkan rasa cintaku kepadamu.
Tak pernah.'kupalingkan hatiku darimu. Tak tergoyahkan rasa cintaku kepadamu.
Tapi saat kusadari bahwa semuanya tidak ada hasilnya... maka seminggu, sebulan, atau mungkin setahun, sama dengan ke sia -sian....hopeless, perlahan hati bisa cacat or berserakan...
Sudah cukup kurasa,...saatnya kuakhiri lamunan ini....sayup2 terdengar lagu Ada Band# manusia*****....oh noooooo
