rel='shortcut icon'/> aryudiwai mind: JANGAN TAKUT PUTUS CINTA.....

Maret 05, 2011

JANGAN TAKUT PUTUS CINTA.....

Posted by aryudiwai at 02.38
Apa sebenarnya yang terjadi pada manusia pada saat mengalami fenomena putus cinta?.. sakit pada saat terjadi putus cinta, sistem kerja saraf otak kita berbeda dengan saat jatuh cinta, walau kadang gejalanya ada kemiripan.Gejala awalnya bisa sama, seakan- akan bangkitnya kembali cinta romantis karena adanya ancaman or rasa takut kehilangan pasangan. Mungkin akan banyak yang heran, kok bisa cinta romantis bangkit lagi karena rasa takut kehilangan, atau karena ditinggal pasangan? ...Keadaan 'ditinggalkan' ini mempertinggi gejala cinta membara dalam area otak, baik pada laki2 maupun perempuan.

Dlm keadaan putus cinta, area tertentu di otak akan  mati2an dan penasaran mencari orang yang dicintai.,dan terjadi  penarikan diri yang  akan mengambil alih peranan itu. Penarikan diri (seolah2 melepaskan diri dari pengaruh narkoba) akan Muncul pada saat ketika seseorang merasa kelangsungan hidupnya terancam.  Selanjutnya, terpiculah suatu keadaan waspada yang dipenuhi ketakutan dari dalam hati.

Bagian otak yang terlibat dalam pemikiran kritis & kekhawatiran mulai hadirkan pikiran negatif tentang kehilangan orang tercinta, dalam keadaan termotivasi yang sangat kuat ini, pikiran2 obsesif tentang bersatu kembali mulai menguasai pikiran. Keadaan ini bukannya munculkan kepercayaan dan ikatan, tapi malah upaya yang menyakitkan dan tak kenal lelah untuk mencari sang kekasih.

Timbul penarikan diri secara emosi, fisik serta kognitif, yang berasal jauh di bawah sadar, dari area2 otak yg digerakkan oleh konsep pahalaSemangat yang mengembang pesat selama tahapan cinta romantis, akan mengalami pengempisan mendadak yang menyakitkan saat putus cinta.
Otak perempuan yang mengalami penghianatan atau putus cinta akan memberikan respon yang berbeda dengan otak laki-laki .Bila putus cinta terjadi, laki-laki yang ditinggalkan 3-4 kali, lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri, sebaliknya otak perempuan akan merespon putus cinta dengan lebih  mungkin tenggelam dalam depresi. Perempuan yang putus cinta bisa tidak sanggup makan, tidur, bekerja dan berkonsentrasi. Ini sangat menyakitkan secara fisik dan psikis, seorang gadis yang putus cinta bisa menggeletak dilantai, meratap tanpa bisa ditenangkan. Tidak mau makan dan tidak  mau tidur.

Hingga 10 tahun yang lalu, kita mengira bahwa idiom seperti 'sakit hati' atau 'patah hati' hanyalah idiom puitis hingga muncul riset terbaru tentang respon otak terhadap putus cinta ternyata benar-benar menyakiti seperti halnya timbul pada rasa sakit fisik. 
Otak yang putus cinta memperlihatkan perubahan kimiawi dari aktifitas yang tinggi akibat cinta asmara ke biokimia yang datar akibat kehilangan dan duka. Hilangnya gelombang dopamin secara mendadak akibat putus cinta akan menimbulkan depresi-kesedihan di otak. Sakit pada otak akibat putus cinta oleh tubuh dikembangkan sebagai alarm fisik untuk menyiagakan kita terhadap berbagai bahaya perpisahan sosial.

Mengingat semua kepentingan itu, rasa sakit akibat kehilangan & penolakan sangat mungkin sudah tertata kuat dalam otak kita, Sehingga otak juga sudah mempunyai caranya sendiri untuk menghindari rasa sakit akibat putus cinta. "Rencana cadangan" sebenarnya juga sudah tersusun di otak untuk menghadapi rasa sakit akibat putus cinta. Antara lain dengan segera beralih ke orang lain yang bisa membuat terpukau dan mabuk kepayang lagi, akan mengurai rasa sakit akibat putus cinta.
Ledakan hasrat dan nafsu akibat mabuk kepayang lagi, akan membanjiri lagi otak yang kekeringan, rasa sakitpun hilang. 

Bagaimanapun, pengaruh kimiawi pada otak akibat jatuh cinta dan putus cinta telah mendorong spesies manusia mencapai taraf seperti sekarang, jadi putus cinta juga baik bagi diri manusia.......jadi putus cinta bukan hal yang menyakitan karena otak sudah punya rencana cadangan dalam menghilangkan rasa sakit putus cinta......
 

aryudiwai mind Copyright © 2009 Blue Glide is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Journal