rel='shortcut icon'/> aryudiwai mind: Ada Naga Dibalik Batu ( Rasialisme Gaya Baru )

September 03, 2010

Ada Naga Dibalik Batu ( Rasialisme Gaya Baru )

Posted by aryudiwai at 23.39
Blogger TemplatesTMII adalah gambaran Indonesia kecil dimana kita dapat mengenal dan mempelajari semua suku bangsa dan budaya Indonesia dari sabang sampai merauke...ada hal yang menarik yang saya mau share yaitu berdirinya Ajungan Budaya Tionghoa dan pertanyaan saya apakah budaya Tionghoa telah menjadi budaya Indonesia? alasan di dirikan anjungan ini karena Budaya Tionghoa sudah berasimilasi dengan budaya Indonesia melalui ekonomi , kehidupan dan kuliner serta budaya Tionghoa dianggap mempunyai pengaruh terhadap perkembangan budaya Indonesia dan akan dijadikan pusat study Budaya etnis Tionghoa....so sweet ha....Anjungan ini masih dalam proses penyelesaian dan akan menjadi icon baru TMII sebagai anjungan paling besar dan termewah....( biaya pembangunan ditanggung Paguyuban Tionghoa seluruh Indonesia )....btw ada nggak tugu naga ??..dan hal menarik lain adalah anjungan ini di resmikan pembangunannya oleh mantan presiden soeharto yang dimata saya adalah Bapak Rasialisme Indonesia....kita pasti tahu pada masa rezim soeharto semua budaya adat istiadat yag berbau Tionghoa akan di larang....dan saya juga jadi korban karena belum sempat nikmati nama Tionghoa sudah di suruh ganti nama.......angry mode on......

Budaya adalah karya seni yang mencermikan maju tidaknya peradaban suatu bangsa....dan budaya sebagai karya seni harus dinikmati, di hargai dan dipelajari nilai2 didalamnya....Dengan di bangunnya anjungan Budaya  Tionghoa... apakah otomatis menjadi dan memperkaya budaya Indonesia? ask mode on........saya rasa ini adalah persamaan semu dan hanya pengakuan munafik pemerintah Indonesia....karena pemerintah tidak pernah serius dan tulus akan Budaya Tionghoa dan hal ini di perlihatkan oleh pemuka agama mayoritas yang selalu menganggap budaya tionghoa adalah budaya kafir........Pemerintah pasti tahu kondisi ini dan pura2 saja tidak ada diskrimasi lagi dan terkesan bermuka dua.....dan justru hal ini menciptakan Rasialisme gaya baru.... Budaya Tionghoa sudah terlalu lama dianggap budaya sampah dan dilarang untuk berekpresi hingga masih banyak salah presepsi dari masyarakat Indonesia apalagi masih banyaknya dokrin  pemuka agama mayoritas yang justru menyesatkan.....that not funny....

Saya masih ingat acara budaya Cap Go meh 2010 di Singkawang dimana ormas fpi berkelling kota dengan modal TOA dan SPANDUK MURAHAN memprovokasi umat islam untuk menentang acara ini karena dianggap budaya kafir dan harus di musuhi ( btw provokasinya gagal total....and waste ur time )..jadi hal ini yang saya anggap persamaan semu dimana satu sisi budaya Tionghoa dianggap memperkaya budaya Indonesia dan disatu sisi membenarkan tindakan memusuhi Budaya Tionghoa sebagai budaya kafir.....so confuse....dan hal ini sangat kontradiksi bin aneh tapi nyata......Budaya Tionghoa jangan cuma dijadikan objek wisata saja tetapi pemerintah harus serius untuk sosialisasikan  dalam masyarakat dan juga serius mengembangkan pusat study Budaya Thionghoa hingga masyarakat dapat mengerti dan tidak terjebak dalam pola pikir sempit yang ditanamkan pihak2 yang tidak berbudaya dan cenderung munafik......so boring....

Bangsa yang besar dan maju harus menghargai dan mempelajari semua budaya yang ada di bumi ini hingga bisa saling memahami dalam pergaulan Internasional.....jadi tidak ada artinya anjungan Budaya Thionghoa kalo tujuannya hanya  sekedar persamaan semu  dan cukup sebagai objek wisata saja tetapi disatu sisi justru melahirkan Rasialisme Gaya Baru .......hope u understood......
Blogger Templates
 

aryudiwai mind Copyright © 2009 Blue Glide is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Journal