rel='shortcut icon'/> aryudiwai mind: ROKOK SIMBOL PERLAWANAN PEREMPUAN

Maret 16, 2011

ROKOK SIMBOL PERLAWANAN PEREMPUAN

Posted by aryudiwai at 02.50
Lola Montez dan Roro mendut adalah sang pendobrak, mereka adalah model perempuan  untuk iklan rokok pertama di dunia. Pada  masa itu poster tersebut muncul dimana2. Dan dalam waktu singkat,  para produsen rokok bersaing membuat dan memasarkan rokok khusus untuk perempuan. Camel, produksi perusahaan R.J. Reynolds, muncul dengan: I’d Walk a Mile for a Camel – but a ‘Miss’ is as Good as a Mile. Ada rokok bermerek Fems. Perusahaan rokok Inggris, Wills, bikin Rainbow. Philip Morris, yang berpusat di London dan membuka kantor di New York, meluncurkan Marlboro. Iklan-iklan Marlboro menampilkan seorang perempuan penuh gaya yang berpose di lokasi yang indah dengan slogan: As Mild as May. Iklannya berbunyi: “Apakah merokok lebih bertentangan dengan moral perempuan ketimbang mewarnai rambut?”

Perlahan jumlah perokok perempuan meningkat. Menurut Jordan Goodman dalam Tobacco in History, jumlah perokok perempuan di Amerika Serikat pada 1929 mencapai 14 juta atau 12 persen dari total konsumsi. Jumlahnya meningkat jadi 14 persen dua tahun kemudian dan 26,2 persen pada 1935.

Tapi penelitian akan bahaya rokok juga terus dilakukan, terutama bagi perempuan, yang menurunkan angka penjualan. Marlboro sendiri mengalami transformasi total: menjadikan rokok ini jauh dari kesan feminin dan menonjolkan maskulinitas dengan citra cowboy:Come to Marlboro Country”.

Perusahaan rokok tetap berusaha mencari celah, dan mendapatkannya ketika muncul rokok filter rendah tar dan nikotin. Kembali rokok untuk perempuan marak. Pada 1960-an, perusahaan Ligget & Myers Tobacco Company mengeluarkan merek Eve. ATC mengandalkan Silva Thins dengan slogan: Cigarettes are like girls. The best ones are thin and rich.” Philip Morris meluncurkan Virginia Slims pada 1968, dengan kampanye: You’ve Come a Long Way, Baby”. Di Kanada, ada merek Matinee, Cameo, dan Contessa.

Di Indonesia, rokok untuk perempuan biasanya masuk kategori rokok premium yang rendah tar dan nikotin, yang dituding banyak kalangan sebagai trik untuk menarik konsumen perempuan.

Hingga kini, meski secara tersamar, sejumlah perusahaan rokok masih menyasar perempuan. Jumlah perokok perempuan juga masih tinggi. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, dari 1 milyar perokok di dunia, jumlah perokok perempuan mencapai 20 persen atau sekira 200 juta orang.

Sekarang bukan zaman Roro Mendut atau Lola Montez, yang menjadikan rokok sebagai simbol perlawanan. Tak ada yang perlu dibuktikan dari aktivitas merokok, juga bagi laki-laki, kecuali dampaknya yang merusak kesehatan.

sumber :MAJALAH HISTORY
 

aryudiwai mind Copyright © 2009 Blue Glide is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Journal